Ini Pentingnya Mengajarkan Etika Sopan Santun pada Anak

Usia di bawah 5 tahun menjadi waktu yang tepat untuk orang tua melatih dan mengajarkan anak pada banyak kebiasaan baik. Ini termasuk disiplin, mengelola emosi, mengatasi rasa sedih, menunjukkan sikap empati, bersikap mandiri, bersosialisasi, dan tak ketinggalan, etika sopan santun. Bukan tanpa alasan, semua hal tersebut akan menjadi bekal anak untuk menghadapi berbagai situasi dan karakter orang lain di masa remaja dan dewasanya nanti. 

Pentingnya Mengajari Anak Etika Sopan Santun Sejak Dini

Etika Sopan Santun

Lalu, mengapa etika sopan santun jadi salah satu hal yang harus diajarkan pada anak sedini mungkin? Sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup berdampingan dan membutuhkan bantuan orang lain. Bahkan, melakukan interaksi sosial menjadi kebutuhan manusia untuk dapat menjaga kesehatan mentalnya. Supaya sosialisasi dan interaksi dengan orang lain terjalin baik, tentu dibutuhkan etika, tata krama, dan sopan santun.

Tujuan utama dalam mengajarkan anak etika sopan santun adalah supaya keterampilan sosial anak menjadi lebih berkembang. Selain itu, etika dan sopan santun akan memudahkan anak saat berinteraksi dengan orang lain, serta anak dapat memperlakukan orang lain dengan rasa hormat. Nah, di usianya yang masih belia, anak lebih mudah dilatih kebiasaan baik karena ia masih memproses semua hal baru dan belum mengerti mana yang benar dan mana yang kurang tepat dilakukan. 

Cara Mengajari Anak Etika Sopan Santun

Etika Sopan Santun

Meski begitu, mengajari anak etika sopan santun tetap saja tidak mudah dilakukan. Sebagai langkah awal, Anda bisa memulainya dengan melakukan beberapa hal berikut ini.

  • Bicara dengan Lembut

Mulailah dengan membiasakan untuk berbicara dengan lembut dan tidak berteriak di rumah. Dekati anak ketika Anda hendak berbicara, dan sebisa mungkin untuk mengajak anak dalam percakapan ringan tentang aktivitas sehari-hari. Gunakan kata-kata yang sopan dan tidak bermakna kasar, sehingga anak akan menirukan hal yang sama ketika berbicara dengan orang lain nantinya. 

  • Berikan Contoh

Anak yang memiliki etika sopan santun pasti dibesarkan di lingkungan yang mendukung adanya sikap tersebut, terutama di keluarganya. Ketika berusia 2 hingga 4 tahun, anak akan memasuki fase senang meniru, baik itu perilaku, sikap, emosi, dan perkataan dari orang lain yang dilihat dan didengarnya. 

Jadi, apabila Anda ingin memiliki anak dengan sikap sopan dan beretika, sedangkan Anda sendiri tidak memberikan contoh bagaimana melakukannya, maka jangan berharap anak akan tumbuh menjadi pribadi yang Anda inginkan. Pasalnya, mendidik anak paling efektif yaitu dengan memberikan teladan dan contoh nyata di rumah. 

  • Koreksi dan Apresiasi Usahanya

Jangan pernah bosan mengoreksi atau memberikan nasihat pada anak apabila ia menunjukkan sikap yang tidak menyenangkan kepada orang lain. Hindari memarahi atau bahkan menghukum anak di depan umum karena hal tersebut bisa berdampak negatif pada perkembangan kesehatan mentalnya. 

Tetap beri tahu anak dengan kata-kata dan nada bicara yang lembut. Jaga kontak mata tetap sejajar dengan anak dan sentuh bahunya ketika Anda sedang memberikan arahan yang tepat. Jadi, anak tidak terkesan seperti dimarahi oleh orang tuanya. Sementara itu, jangan lupa untuk memberikan pujian apabila anak berhasil menunjukkan etika sopan santun ketika berinteraksi dengan orang lain. 

  • Biasakan untuk Mengucapkan 3 Kata Ajaib

Cara paling efektif untuk mengajarkan etika dan sopan santun pada anak adalah membiasakan anak memakai 3 kata ajaib dalam berbagai aktivitasnya, yaitu terima kasih, tolong, dan maaf. Apabila anak melakukan kesalahan, ajarkan untuk meminta maaf. Jika ia menginginkan sesuatu, biasakan untuk meminta tolong. Lalu, apabila ia telah mendapatkan bantuan atau diberi sesuatu, ajarkan untuk selalu mengucap terima kasih. 

Ajari secara konsisten dan ingatkan apabila anak lupa mengucapkan 3 kata ajaib tersebut. Lama-kelamaan, anak pun menjadi terbiasa untuk meminta tolong, berterima kasih, dan minta maaf dalam berbagai kondisi ketika bersosialisasi dengan orang lain di luar rumah. 

  • Gunakan Sapaan yang Baik dan Santun

Terakhir, ajari anak untuk menggunakan sapaan yang baik dan santun. Misalnya memanggil kakak, om, tante, paman, bibi, kakek, atau nenek untuk orang-orang yang lebih tua dan menggunakan sapaan adik untuk orang yang lebih muda usianya darinya. 

Kunci penting dalam melatih anak memiliki etika sopan santun dan rasa hormat adalah disiplin dan konsisten. Jangan lupa untuk meminta dukungan pasangan sehingga Anda lebih mudah mengajari anak melakukan hal-hal yang positif. Eksplor & ketahui lebih lanjut program Sekolah Murid Merdeka!

Semoga bermanfaat.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp