Categories
Parenting Terbaru

Kasus Bullying pada Anak di Sekolah Tinggi, Homeschooling Bisa Jadi Pilihan Terbaik

Perundungan atau bullying menjadi salah satu kasus yang banyak terjadi di lingkungan sekolah. Bukan hanya berupa penindasan fisik, tetapi bully juga bisa berbentuk verbal hingga psikologis. Hal ini tentu menjadi kekhawatiran untuk orangtua, khususnya yang menyekolahkan anak mereka di sekolah umum.

Kasus bullying umumnya memang lebih tinggi terjadi pada sekolah formal, di mana terdapat lebih banyak siswa dengan latar belakang dan kemampuan yang berbeda. Melihat adanya fenomena tersebut, banyak dari orangtua murid akhirnya turut mempertimbangkan private school atau homeschooling untuk metode belajar buah hati mereka.

Pasalnya, sistem pendidikan homeschooling dinilai lebih efektif dalam mencegah terjadinya perundungan di lingkungan sekolah. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai fakta kasus bullying di Indonesia dan peran homeschooling untuk mencegah tindakan tersebut.

Data Kasus Bullying di Indonesia

Menurut data yang dihimpun oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), kasus bullying menjadi isu yang cukup mengkhawatirkan di lingkungan sekolah. Data mencatat setidaknya ada 1,478 kasus bullying dilaporkan. Angka ini meningkat tajam jika dibanding tahun-tahun sebelumnya 266 kasus bullying yang dilaporkan pada tahun 2022, sebelumnya lagi yang hanya mencapai 53 kasus pada 2021 dan 119 kasus pada 2020.

Terbaru, data FSGI menunjukkan terdapat setidaknya 30 kasus perundungan sepanjang 2023. Di mana sebanyak 80% kasus ini terjadi di sekolah yang dinaungi oleh Kemendikbud Ristek dan 20% di sekolah yang dinaungi Kementerian Agama.

Berdasarkan persebaran wilayah, sekolah di daerah Jawa Timur menjadi wilayah paling banyak dilaporkan terkait kasus bully. Diikuti oleh Jawa Barat di posisi kedua, Jawa Tengah, dan DKI Jakarta di posisi ke-4. 

Jenis bully yang dialami oleh anak-anak di sekolah pun beragam. Terbanyak ditemukan kasus bullying fisik hingga 55,5% diikuti dengan bullying verbal 29,3% dan bullying psikologis mencapai 15,2%. Tingkat bully paling banyak terjadi pada jenjang pendidikan SD yang mencapai 26%, diikuti jenjang SMP 25% dan siswa SMA mencapai 18,75%.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS),  mayoritas siswa yang mengalami bully di sekolah didominasi oleh siswa laki-laki. Persentase kasus perundungan pada siswa laki-laki tertinggi terjadi pada murid di jenjang SMP, SD, dan terendah pada siswa SMA. Melihat kasus bully yang tinggi di Indonesia, peran guru dan pengawasan segenap masyarakat sekolah sangat dibutuhkan. 

Homeschooling Disebut Dapat Menjadi Solusi Kasus Bully di Sekolah Formal

Meski tidak sepenuhnya dipastikan bebas dari kasus bully di sekolah, namun homeschooling memang dapat menjadi salah satu solusi untuk para orangtua yang ingin anaknya mendapatkan pendidikan penuh tanpa perlu khawatir mengalami perundungan.

Ada beberapa alasan mengapa private school seperti homeschooling minim kasus perundungan, yakni di antaranya karena:

1. Lingkup kelas yang kecil

Jumlah murid homeschooling tidak sebanyak sekolah formal pada umumnya. Bahkan, ada beberapa siswa yang fokus dibimbing secara pribadi, tanpa harus bersekolah dengan teman-teman lainnya. Hal ini memberikan manfaat pengawasan yang lebih ketat pada setiap siswa.  

Pengawasan yang lebih ketat dapat mencegah terjadinya perundungan. Karena sebagian besar penindasan cenderung terjadi di tempat yang mempunyai kelompok atau mayoritas golongan tertentu dengan pengawasan yang rendah.

2. Teknologi lebih canggih

Umumnya, sekolah swasta biasanya dilengkapi dengan teknologi dan peralatan terkini, sehingga lingkungan sekolah dan fasilitas teknologi akan lebih diawasi dengan ketat. Hal ini dapat mencegah terjadinya perundungan, baik di lingkungan sekolah maupun melalui social media.

Penggunaan perangkat lunak penyaring pada komputer, misalnya, dapat menghentikan cyberbullying.

Beberapa sekolah mengatasi masalah ini dengan memasang kamera TV Sirkuit tertutup di seluruh sekolah dan properti sekitarnya.

3. Lebih fleksibel untuk dievaluasi

Seperti kita tahu bahwa homeschooling merupakan metode belajar yang mengedepankan kolaborasi aktif antar orangtua, guru, dan siswa. Orangtua bisa turut memilih tenaga pendidik hingga sistem pembelajaran yang akan diterapkan. 

Orangtua bisa memilih lingkungan yang tepat untuk anak mereka. baik filosofi, budaya, agama, dan kebutuhan akademisnya. Oleh karena itu, siswa lebih mungkin untuk menyesuaikan diri dengan populasi siswa lainnya yang memang memiliki latar belakang dan budaya yang sama.

Adanya kesamaan ini bisa mengurangi tindakan bully di sekolah. Misalnya, seorang anak berbakat mungkin dikucilkan oleh pelaku intimidasi di sekolah negeri, di mana dia adalah satu-satunya anak berbakat di kelas tersebut. 

Namun, di sekolah swasta yang program akademiknya berfokus pada anak-anak berbakat, ia lebih cenderung berbaur dengan teman-teman sekelasnya, sehingga kasus perundungan kemungkinan kecil terjadi.

Pilih Homeschooling di Sekolah Murid Merdeka (SMM)

Jika tertarik ingin mencoba metode belajar homeschooling, salah satu rekomendasi terbaiknya adalah di Sekolah Murid Merdeka (SMM). Ini merupakan sekolah blended learning pertama di Indonesia yang didukung oleh pembelajaran kontekstual, guru berkompeten, dan peningkatan kompetensi diri. 

Semua tenaga pengajar yang ada di SMM memiliki kualitas dan keahlian terbaik. Bukan hanya mengajarkan berbagai materi pelajaran, setiap tenaga pendidik juga turut aktif dalam melakukan pengawasan, baik pada kemampuan akademik maupun karakter siswa. 

Belum lagi, metode pengajaran terpersonalisasi yang ada di SMM membuat anak-anak belajar sesuai dengan kemampuan mereka dan fokus untuk mengembangkan keahlian individu. Sehingga, adanya kemungkinan pembullyan minim terjadi. 

SMM menerapkan perpaduan Kurikulum Merdeka dan Kurikulum Kompetensi Masa Depan agar anak mempunyai cara belajar sesuai minat dan bakatnya. Orangtua bisa mendaftarkan anak untuk ikut kelas daring rutin maupun kelas tatap muka. 

Untuk tahu lebih lanjut seputar metode belajar dan sistem pendidikan Sekolah Murid Merdeka (SMM), kamu bisa konsultasi langsung di website berikut ini Homeschooling Sekolah Murid Merdeka. -RDRP-

Categories
Berita Terkini SMM Terbaru

Kerjasama SMM dan Gramedia, Konsep Blended Learning

Sekolah dengan metode pembelajaran berbasis digital kini memang penting untuk anak-anak. Sistem pengajaran ini bisa memperluas potensi anak untuk belajar di manapun dan kapanpun. Nah, jika Bunda atau Ayah sedang mencari sekolah yang tepat untuk anak, ada kabar baik dari Sekolah Murid Merdeka dan Gramedia, lho

Sekolah Murid Merdeka (SMM) resmi mengadakan acara signing ceremony pada Senin (5/2/2024) bersama Gramedia di Gedung Menara Kompas terkait kolaborasi keduanya dalam membangun sekolah di beberapa aset properti Gramedia.

Total akan ada 8 sekolah tahap pertama yang dibangun SMM di kawasan Gramedia Jabodetabek, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Dimulai dari Gramedia BSD City, Margonda Depok, Matraman Jakarta Timur, CBD Emerald Bintaro, Galuh Mas Karawang, Kota Harapan Indah Bekasi, dan Kotabaru Yogyakarta, Cipto Mangunkusumo Cirebon. 

Kolaborasi antar Sekolah Murid Merdeka (SMM) dan Gramedia ini akan berlangsung mulai April 2024, ya Ayah Bunda.

Adanya pembangunan 8 sekolah tersebut merupakan awal kolaborasi Sekolah Murid Merdeka dengan Kompas. Jangan khawatir, karena nantinya selama 3 tahun ajaran ke depan, puluhan HUB juga akan dibangun menyusul di unit properti Gramedia lainnya.

Menurut Najelaa Shihab, selaku Founder Sekolah Murid Merdeka (SMM), kolaborasi pembangunan 8 sekolah bersama Gramedia ini merupakan awal yang baik untuk memberikan akses pendidikan berkualitas lebih banyak kepada anak-anak Indonesia.

“Dengan bertambahnya Sekolah Murid Merdeka di lokasi-lokasi tersebut, terbuka lebar juga akses pendidikan berkualitas untuk anak-anak di Indonesia, pendidikan yang menyiapkan generasi future leaders yang siap menghadapi tantangan masa depan,” kata Najelaa dalam acara signing ceremony di Bentara Budaya Art Gallery – Menara Kompas, Senin (5/2/2024).

Selain itu, diharapkan pembangunan sekolah ini juga bisa memperkaya proses kurikulum. Kerja sama ini dinilai bisa meningkatkan pemahaman kontekstual melalui ribuan literasi yang sudah dimiliki Gramedia sejak lama.

Mengenal Sekolah Murid Merdeka (SMM)

Tahukah Bunda apa itu Sekolah Murid Merdeka? Sekolah Murid Merdeka merupakan sekolah inovatif yang fokus pada metode belajar blended learning, yaitu kombinasi praktik pendidikan konvensional (offline) dan pendidikan berbasis digital (online). 

SMM sudah berdiri sejak 2019 dan memiliki 6 kategori tujuan pembelajaran, yaitu pengembangan diri, numerasi, literasi, sosial, sains, dan seni.

Hingga saat ini, SMM sudah membuka layanan hingga 41 lokasi di seluruh Indonesia, dari Medan sampai Bali. Kerja sama antara Sekolah Murid Merdeka dan Kompas Gramedia ini diharapkan dapat meningkatkan eksistensi dan menjadi fasilitas tambahan yang bermanfaat untuk murid SMM dalam meningkatkan literasi.

Apalagi, dengan adanya beberapa kegiatan seperti Jelajah Buku yang diharapkan bisa mengembangkan minat membaca para murid dan meningkatkan kecintaan mereka pada buku bacaan.

Ingin tahu lebih lengkap terkait program pengajaran di Sekolah Murid Merdeka (SMM)? Ayah Bunda bisa kunjungi situs resmi SMM di link berikut Info Sekolah Murid Merdeka berikut, ya.

Itulah berita terkini seputar kolaborasi Sekolah Murid Merdeka dengan Gramedia. Yuk Bunda, kunjungi situs SMM sekarang untuk tahu lebih lengkap pembelajaran blended learning. Nantikan juga sekolah SMM di toko buku Gramedia terdekat, ya!

Categories
Berita Terkini SMM Terbaru

Cari Tahu Biaya Homeschooling, Keunggulan & Kekurangannya

Pembelajaran daring dengan metode blended learning semakin diminati oleh banyak siswa dan orangtua. Itulah mengapa Homeschooling menjadi salah satu metode belajar yang semakin populer.

Homeschooling tidak berbeda jauh dengan sekolah formal lainnya. Sistem pembelajaran di rumah ini sudah diatur oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan kurikulum dan aturan hukum yang jelas, sehingga kamu tidak perlu ragu untuk mengikutinya.

Nah, jika ingin tahu apa yang dimaksud dengan Homeschooling dan apa saja kelebihan serta kekurangannya, simak artikel ini selengkapnya, ya. 

Apa Itu Homeschooling?

Homeschooling adalah kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di rumah di bawah pengawasan orangtua dan tutor pendamping. Program pendidikan Homeschooling di Indonesia diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 129 Tahun 2014. 

Menurut peraturan Menteri Pendidikan, Homeschool atau sekolah rumah adalah layanan pendidikan yang secara sadar direncanakan dan dilakukan oleh orang tua atau keluarga di rumah atau di tempat yang kondusif.

Seperti yang dijelaskan dalam Peraturan Menteri Pendidikan, artinya homeschooling bukan hanya bisa dilakukan di rumah saja, tetapi juga oleh lembaga pendidikan lain. Lembaga pendidikan yang memiliki sistem homeschool disebut PKBM atau Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat. 

Jadi, ini merupakan sistem pendidikan legal yang bisa diikuti oleh siapa saja. Dan tidak hanya untuk golongan keluarga tertentu. 

Lantas apakah murid Homeschooling juga mendapatkan Ijazah seperti murid sekolah formal? Ya, anak-anak yang sekolah di rumah (jalur pendidikan informal) atau homeschooling juga akan mendapatkan Ijazah lewat Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Nasional. Ijazah yang dikeluarkan oleh Kemendikbud terdiri dari tiga jenjang, yaitu tiga jenjang, yaitu Paket A setara SD, Paket B setara SMP, dan Paket C setara SMA.

Apa Saja Kelebihan dan Kekurangan Homeschooling?

Salah satu alasan mengapa Homeschooling banyak diminati adalah karena sistem pembelajaran ini dinilai dapat lebih memberikan perhatian khusus pada siswa. Hal tersebut karena setiap tutor atau pengajar hanya akan fokus pada satu anak saja atau beberapa anak yang sekolah di lembaga homeschool.

Selain itu, homeschooling juga memiliki beberapa kelebihan lain daripada sekolah formal, seperti:

  • Pembelajaran lebih fokus: Pembelajaran dilakukan sesuai dengan gaya dan kecepatan belajar anak, sehingga dapat menghasilkan pemahaman yang lebih mendalam terhadap mata pelajaran.
  • Jadwal yang fleksibel: Homeschooling memungkinkan fleksibilitas, memungkinkan orang tua menetapkan rutinitas harian anak sesuai dengan keinginan keluarga.
  • Ikatan keluarga yang erat: Homeschooling sering kali memupuk hubungan keluarga yang lebih kuat karena orang tua terlibat langsung dalam pendidikan anak-anak mereka.
  • Kurikulum yang disesuaikan: Orang tua dapat memilih atau membuat kurikulum yang sejajar dengan tujuan pendidikan, nilai, dan keyakinan mereka.
  • Lingkungan belajar yang aman. Anak-anak yang belajar di rumah mungkin terhindar dari pengaruh sosial negatif atau bullying yang dapat terjadi di sekolah formal.
  • Fokus pada minat khusus siswa: Homeschooling memungkinkan siswa untuk menghabiskan lebih banyak waktu mengejar minat mereka dan mengeksplorasi mata pelajaran yang tidak banyak dibahas di sekolah formal.
  • Kecepatan belajar yang menyesuaikan kemampuan anak. Siswa dapat berkembang sesuai dengan kecepatan belajar mereka sendiri tanpa takut tertinggal pelajaran yang belum bisa mereka kuasai. 
  • Fleksibilitas untuk Bepergian: Keluarga dapat memasukan kegiatan perjalanan ke dalam proses belajar, mengekspos anak-anak pada budaya dan lingkungan yang berbeda.

Meski memiliki banyak keunggulan, homeschooling juga mempunyai kekurangan yang perlu dipertimbangkan, seperti:

  • Kurangnya sosialisasi: Anak-anak yang belajar di rumah mungkin memiliki lebih sedikit kesempatan untuk berinteraksi secara sosial dengan teman sebaya, yang dapat mempengaruhi perkembangan sosial mereka.
  • Fasilitas pendukung yang terbatas: Keluarga yang melakukan homeschooling mungkin memiliki akses terbatas ke sumber daya seperti laboratorium, perpustakaan, dan kegiatan ekstrakurikuler yang tersedia di sekolah formal.
  • Membutuhkan waktu dan komitmen orangtua: Homeschooling memerlukan komitmen waktu yang signifikan dari orang tua sebagai pengawas. Kebanyakan orangtua mungkin menemui kesulitan dalam menjaga keseimbangan tanggung jawab lainnya.
  • Persyaratan Hukum dan Administratif: Homeschooling diatur pada berbagai persyaratan hukum dan administratif yang bervariasi menurut lokasi, yang mungkin menciptakan stres tambahan bagi orang tua.
  • Transisi ke lingkungan Universitas dan pekerjaan lebih menantang: Karena terbiasa untuk belajar dalam ruang lingkup kecil, kemampuan sosial anak-anak mungkin akan terpengaruh. Siswa homeschooling mungkin saat kuliah atau bekerja perlu beradaptasi lebih dengan lingkungan yang berbeda dari sistem pembelajaran mereka sebelumnya. 
  • Potensi kelelahan: hubungan yang intens antara guru, orangtua, dan murid berpotensi untuk meningkatkan rasa lelah dan jenuh pada masing-masing pihak. 
  • Biaya yang dibutuhkan lebih besar: Homeschooling mungkin membutuhkan biaya yang lebih besar dibandingkan dengan sekolah formal negeri.

Berapa Biaya Homeschooling?

Biaya Homeschooling di setiap lembaga bisa berbeda, sesuai dengan program dan jenjang pendidikan yang ditawarkan. Sebagai referensi, dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah rata-rata kisaran biaya homeschooling pada setiap jenjang pendidikannya:

1. Uang pendaftaran

  • Homeschooling Sekolah Dasar (SD) = Rp100.000 – Rp300.000
  • Homeschooling Sekolah Menengah Pertama (SMP) = Rp100.000 – Rp300.000
  • Homeschooling Sekolah Menengah Atas (SMA) = Rp100.000 – Rp300.000

2. Biaya Iuran Tahunan

  • Sekolah Dasar (SD) = Rp3.400.000 – Rp6.000.000
  • Sekolah Menengah Pertama (SMP) = Rp4.000.000 – Rp6.000.000
  • Sekolah Menengah Atas (SMA) = Rp4.050.000 – Rp7.000.000

3. Biaya SPP Bulanan

  • Sekolah Dasar (SD) = Rp250.000 – Rp.1.200.000
  • Sekolah Menengah Pertama (SMP) = Rp300.000 – Rp1.300.000
  • Sekolah Menengah Atas (SMA) = Rp350.000 – Rp1.400.000

Tertarik ingin mengikuti program Homeschooling? Sekolah Murid Merdeka sedang ada promo Beasiswa Ajaran 2024/2025 yang bisa kamu ikuti. Cek informasi Beasiswa SMM di sini.

Daftar Sekolah Homeschooling di Sekolah Murid Merdeka

Apakah kamu tertarik untuk mengikuti homeschooling? Sebagai referensi, kamu bisa coba ikut program Homeschool Sekolah Murid Merdeka (SMM). 

Sekolah Murid Merdeka (SMM) adalah sekolah blended learning pertama di Indonesia dengan metode pembelajaran yang mengintegrasikan pembelajaran tatap muka dan daring. Metode ini  membuat pembelajaran menjadi lebih efektif, menyenangkan dan bermakna.

Kamu tidak perlu khawatir, SMM sudah terdaftar di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan ribuan jumlah murid terdaftar di seluruh Indonesia. Lembaga pendidikan ini legal dan diawasi Kemendikbud.

​​Sekolah Murid Merdeka ini memiliki jenjang pendidikan yang lengkap, mulai dari PAUD sampai dengan SMA. Untuk PAUD SMM ini memiliki tiga kelas yaitu PAUD KB, PAUD A dan PAUD B. Jenjang SD SMM memiliki 6 kelas yaitu kelas 1 sampai dengan kelas 6. Sedangkan jenjang SMP menawarkan tiga kelas yaitu kelas 7 sampai dengan kelas 9. Untuk SMA ada tiga kelas yaitu kelas 10, 11 dan 12.

Untuk NISN akan diberikan pada jenjang SD kelas 1, sehingga dari PAUD bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan SD. Jika dari sekolah asal NISN belum diberikan maka SMM akan membantu perpindahan dan juga pengurusan NISN tersebut.

Untuk mengetahui lebih lengkap seputar Homeschooling di Sekolah Murid Merdeka, termasuk kurikulum dan daftar guru pengajar, kamu bisa kunjungi situs resmi SMM atau klik link ini Homeschooling SMM

Categories
Pendidikan Terbaru

Pembelajaran Asyik dan Menyenangkan untuk Meningkatkan Semangat Belajar Anak!

Pembelajaran menjadi kunci penting dalam membentuk masa depan yang sukses bagi buah hati. Namun, seringkali dengan metode yang salah dan kurang tepat dapat membuat proses belajar anak menjadi bosan dan tidak termotivasi. Oleh sebab itu, menjadi hal yang penting bagi kita untuk memberikan pengalaman belajar yang asik dan menyenangkan bagi anak-anak. Metode belajar yang menarik, interaktif, dan tidak monoton dapat membantu meningkatkan minat belajar anak dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengeksplorasi ilmu yang ingin mereka pelajari.

Manfaat Pembelajaran yang Asik dan Menyenangkan

Pembelajaran yang asik dan menyenangkan dapat memberikan banyak dampak positif dalam menggali kemampuan belajar anak. Adapun manfaat memberikan pembelajaran yang asik dan menyenangkan kepada anak sebagai berikut.

  1. Meningkatkan Minat dan Motivasi Belajar
    Anak-anak sering kehilangan minat dan motivasi belajarnya, salah satunya karena pembelajaran yang monoton dan tidak memfasilitasi minat belajar anak. Dengan memberikan penyegaran dalam metode pembelajaran dapat memberikan relaksasi bagi anak untuk meningkatkan belajar dan motivasi dalam belajarnya sehingga buah hati menjadi tidak bosan dan aktif mengeksplor minat belajarnya.
  2. Memperkuat Pemahaman dan Retensi Informasi
    Saat anak-anak menikmati proses pembelajaran, mereka cenderung lebih aktif dan fokus dalam memperoleh pengetahuan baru. Pembelajaran yang asyik dan menyenangkan memungkinkan anak-anak memperkuat pemahaman dan dapat meningkatkan hasil yang dipelajari si buah hati dengan lebih baik.
  3. Meningkatkan Kreativitas dan Imajinasi
    Metode pembelajaran yang asik dan menyenangkan, seperti seni dan permainan dapat mendorong anak-anak untuk dapat berpikir kreatif dan mengembangkan imajinasi mereka. Hal ini tentu membantu si buah hati dalam meningkatkan kemampuan mereka dalam memecahkan masalah, berpikir secara out of box, dan menghasilkan ide-ide inovatif. 
  4. Memperkuat Keterampilan Sosial dan Kolaboratif
    Pembelajaran yang melibatkan interaksi sosial dan kerjasama antar anak-anak dapat membantu membangun keterampilan sosial mereka. Dalam kegiatan berkelompok atau proyek kolaboratif, anak-anak belajar bekerja sama, berkomunikasi, mendengarkan pendapat orang lain, dan menghargai keragaman ide. Dengan demikian si buah hati dapat mengembangkan kemampuan komunikasi anak dan kepemimpinan yang tentu dapat memberikan mereka pengalaman luar biasa dalam memecahkan masalah.
  5. Mengurangi Rasa Stres Belajar
    Pembelajaran yang asik dan menyenangkan dapat menciptakan lingkungan yang santai dan ramah bagi si buah hati. Ketika proses belajar membuat mereka merasa nyaman dan senang dapat membuat buah hati untuk terhindar dari stres belajar dan tekanan atau bahkan dapat memberikan rasa ingin terus belajar karena metode yang digunakan cukup mereka sukai. Hal ini membantu anak-anak untuk lebih rileks dan fokus pada proses pembelajaran sehingga si buah hati dapat mengoptimalkan potensi belajar mereka.

Berbagai Macam Pembelajaran yang asyik dan Menyenangkan

Pembelajaran yang asyik dan menyenangkan dapat dilakukan dengan berbagai macam cara. Dengan melihat kebutuhan dan karakteristik si buah hati, kemampuan belajar mereka dapat ditingkatkan dengan cara yang seru dan kreatif. Terdapat beberapa macam pembelajaran yang asyik dan menyenangkan yang dapat diberikan ke anak sebagai berikut.

  1. Pembelajaran Berbasis Permainan
    Menggunakan permainan sebagai media atau perantara untuk menyampaikan konsep ilmu dan keterampilan kepada anak-anak menjadi salah satu hal yang asik dan menyenangkan. Misalnya, permainan papan atau kartu yang didesain khusus dapat digunakan untuk mengajarkan matematika, bahasa, atau materi belajar lainnya. Dengan mendesain metode pembelajaran yang berisi kompetisi dan tantangan akan membuat si buah hati akan merasa lebih antusias dan bersemangat dalam proses pembelajaran.
  2. Penggunaan Teknologi Interaktif
    Memanfaatkan teknologi dengan menggunakan aplikasi dan media pembelajaran yang interaktif juga menjadi metode yang asik dan menyenangkan bagi si buah hati. Pemanfaatan aplikasi edukasi yang menarik dapat menggabungkan elemen permainan, video, dan aktivitas interaktif lainnya dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan bagi anak-anak.
  3. Tugas Kreatif
    Memberikan anak-anak kesempatan untuk berkreasi melalui proyek-proyek kreatif dapat memberikan mereka pengelaman menyenangkan untuk mengeksplor ilmu yang mereka pelajari. Dengan memberikan mereka tugas melukis, membuat kerajinan tangan, atau membuat presentasi visual. Dalam proses ini, mereka dapat mengekspresikan ide dan pemahaman mereka dengan cara yang unik, sambil mengembangkan keterampilan kritis dan kreatif.
  4. Pembelajaran Kolaboratif
    Memberikan kesempatan berkolaborasi antara anak dengan cara mendorong diskusi kelompok, proyek tim, atau pertukaran ide juga menjadi salah satu alternatif agar anak anak dapat memperoleh pengalaman belajar yang berbededa. Pembelajaran kolaboratif memungkinkan mereka belajar dari satu sama lain, berbagi pengetahuan, dan memperluas perspektif si buah hati. Hal ini juga mengembangkan keterampilan sosial, seperti komunikasi, negosiasi, dan pemecahan masalah.

Belajar Asyik dan Menyenangkan Bersama SMM

Dalam memberikan pembelajaran, penting bagi kita untuk memperhatikan segala aspek agar hasil dari pembelajaran yang diberikan kepada buah hati dapat memberikan impact yang menyenangkan dan memberikan pengalaman yang berbeda dalam belajar. Metode belajar masa kini sekarang harus mengadaptasi berbagai teknologi dan didesain agar pembelajaran dapat memberikan suatu experience yang menyenangkan serta memfasilitasi minat dan ketertarikan si buah hati. 

Sekolah Murid Merdeka (SMM) menjadi solusi paling tepat agar si buah hati dapat memperoleh kualitas pembelajaran bertaraf internasional dan memberikan kesempatan belajar masa kini yang mengadopsi berbagai metode agar si buah hati dapat senang dalam belajar. SMM menggunakan kombinasi Kurikulum Berbasis Kompetensi dan Metode Pembelajaran Blended Learning yang mendukung anak menjadi merdeka belajar, berkolaborasi dan berkarya.

Penggunaan kurikulum berbasis kompetensi mendorong anak untuk mendalami dan mengoptimalkan materi ilmu yang sudah dipelajarinya. Kurikulum berbasis kompetensi SMM menekankan pada pengembangan 9 dimensi kompetensi masa depan yang juga sejalan dengan penerapan Kurikulum Merdeka.

Coba kelas gratisnya sekarang yuk!

Categories
Cerita SMM Pendidikan Terbaru

5 Aktivitas dan Media Pembelajaran Menyenangkan untuk Anak dengan Kurikulum Merdeka

Pendidikan merupakan salah satu sektor penting bagi kehidupan manusia, bahkan negara. Oleh sebab itu, dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, pemerintah Indonesia memperkenalkan Kurikulum Merdeka sebagai alternatif kurikulum yang lebih fleksibel untuk  mengakomodasi kebutuhan siswa. Serta dipercaya dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran apabila dikombinasikan dengan penggunaan media pembelajaran yang tepat.

Media Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka

Media pembelajaran adalah alat atau sarana yang digunakan dalam proses belajar mengajar untuk membantu siswa memahami materi pelajaran dengan lebih mudah. Dalam Kurikulum Merdeka, penggunaan media pembelajaran harus disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan siswa.

Berikut adalah beberapa contoh media pembelajaran yang dapat digunakan dalam Kurikulum Merdeka:

  1. Video Pembelajaran
    Video adalah salah satu media pembelajaran yang mulai meningkat kembali popularitasnya, karena dapat menampilkan materi pelajaran dengan cara yang menarik dan mudah dipahami oleh siswa. Selain itu, siswa juga dapat menonton video pembelajaran lebih fleksibel (waktu dan tempat) sesuai kebutuhan.
  2. Aplikasi Pendidikan
    Aplikasi dapat membantu siswa untuk belajar secara mandiri di luar kelas. Aplikasi ini dapat menampilkan materi pelajaran dalam bentuk yang interaktif dan menarik, sehingga siswa dapat belajar dengan cara yang menyenangkan dan efektif.

    Salah satu contohnya adalah mengambil kelas daring SMM yang menawarkan fleksibilitas jadwal (pagi dan sore) secara rutin. Melalui program  ini, siswa akan mendapatkan proses belajar daring yang interaktif dan menyenangkan dengan Playkit menarik yang dikirimkan ke rumah.

  3. Modul Pembelajaran
    Bahan pembelajaran yang disusun secara sistematis dan terstruktur. Modul pembelajaran dapat membantu siswa untuk belajar mandiri dengan cara yang lebih mudah dan efektif.
  4. Game Edukasi
    Game edukasi dapat membantu siswa belajar dengan cara yang menyenangkan dan interaktif. Game edukasi juga dapat membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan tertentu, seperti keterampilan kognitif dan sosial.

    Dalam menggunakan media pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka, guru harus memperhatikan karakteristik siswa dan kebutuhan mereka. Selain itu, guru juga harus memastikan bahwa media pembelajaran yang digunakan sesuai dengan tujuan pembelajaran dan materi pelajaran yang disampaikan.

Aktivitas Belajar dalam Kurikulum Merdeka

Setelah kita membahas mengenai media pembelajaran yang dapat digunakan dalam Kurikulum Merdeka, penting juga untuk memperhatikan aktivitas belajar yang tepat untuk anak seperti contoh berikut. 

  1. Bermain Peran
    Biasanya anak senang apabila diajak bermain peran, ketika mereka berpura-pura menjalankan peran sebagai orang lain. Kegiatan ini dapat dimanfaatkan sebagai aktivitas belajar, misalnya dengan meminta anak untuk memainkan peran sebagai petani, dokter, atau guru. Melalui kegiatan ini, anak dapat memperoleh pengetahuan baru tentang profesi dan lingkungan sekitar mereka.
  2. Membuat Karya Seni
    Membuat karya seni seperti gambar atau lukisan dapat menjadi aktivitas belajar yang menyenangkan bagi anak. Selain itu, anak dapat belajar tentang warna, bentuk, dan ekspresi melalui kegiatan ini. Guru dapat memberikan topik tertentu untuk anak, misalnya tentang alam atau hewan, sehingga anak dapat belajar tentang topik tersebut melalui karya seni mereka.
  3. Membaca Buku
    Membaca buku dapat membantu anak untuk memperoleh pengetahuan baru dan mengembangkan kemampuan membaca. Guru dapat memilih buku yang sesuai dengan usia dan minat anak, dan membacakan buku tersebut dengan suara yang jelas dan ekspresif. Anak juga dapat dibimbing untuk membuat rangkuman atau tanggapan atas bacaan mereka.
  4. Bermain Puzzle
    Bermain puzzle dapat membantu anak untuk mengembangkan kemampuan kognitif dan memperbaiki kemampuan memecahkan masalah. Selain itu, juga dapat membantu anak untuk belajar tentang bentuk dan ukuran. Guru dapat memberikan puzzle yang sesuai dengan tingkat kemampuan anak, dan membantu mereka untuk menyelesaikannya.
  5. Bermain Game Edukatif
    Bermain game edukatif dapat menjadi aktivitas belajar yang efektif dan menyenangkan bagi anak. Game ini membantu anak untuk mendapatkan pengetahuan baru dan mengembangkan keterampilan tertentu, seperti kemampuan berhitung atau memecahkan masalah. Guru dapat memilih game edukatif yang sesuai dengan usia dan minat anak, dan memandu mereka selama bermain game.

Dalam memilih aktivitas belajar yang tepat untuk anak, penting untuk memperhatikan usia, minat, dan kemampuan anak. Selain itu, aktivitas belajar haruslah disesuaikan dengan materi pelajaran yang sedang dipelajari. Dengan menggabungkan media pembelajaran yang tepat dan aktivitas belajar yang menyenangkan, diharapkan anak dapat belajar dengan lebih efektif dan menyenangkan.

Sekolah PAUD, SMP, dan SMA yang Menerapkan Kurikulum Merdeka

Sekolah Murid Merdeka (SMM) adalah solusi paling mudah untuk mendapatkan semua rangkaian aktivitas belajar yang menyenangkan bagi anak. SMM menggunakan kombinasi Kurikulum Berbasis Kompetensi dan Metode Pembelajaran Blended Learning yang mendukung anak menjadi merdeka belajar, berkolaborasi dan berkarya

Penggunaan kurikulum berbasis kompetensi mendorong anak untuk mendalami dan mengoptimalkan materi ilmu yang sudah dipelajarinya. Kurikulum berbasis kompetensi SMM menekankan pada pengembangan 9 dimensi kompetensi masa depan yang juga sejalan dengan penerapan Kurikulum Merdeka.

Coba kelas gratisnya sekarang yuk!