Categories
Berita Terkini SMM Terbaru

Kerjasama SMM dan Gramedia, Konsep Blended Learning

Sekolah dengan metode pembelajaran berbasis digital kini memang penting untuk anak-anak. Sistem pengajaran ini bisa memperluas potensi anak untuk belajar di manapun dan kapanpun. Nah, jika Bunda atau Ayah sedang mencari sekolah yang tepat untuk anak, ada kabar baik dari Sekolah Murid Merdeka dan Gramedia, lho

Sekolah Murid Merdeka (SMM) resmi mengadakan acara signing ceremony pada Senin (5/2/2024) bersama Gramedia di Gedung Menara Kompas terkait kolaborasi keduanya dalam membangun sekolah di beberapa aset properti Gramedia.

Total akan ada 8 sekolah tahap pertama yang dibangun SMM di kawasan Gramedia Jabodetabek, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Dimulai dari Gramedia BSD City, Margonda Depok, Matraman Jakarta Timur, CBD Emerald Bintaro, Galuh Mas Karawang, Kota Harapan Indah Bekasi, dan Kotabaru Yogyakarta, Cipto Mangunkusumo Cirebon. 

Kolaborasi antar Sekolah Murid Merdeka (SMM) dan Gramedia ini akan berlangsung mulai April 2024, ya Ayah Bunda.

Adanya pembangunan 8 sekolah tersebut merupakan awal kolaborasi Sekolah Murid Merdeka dengan Kompas. Jangan khawatir, karena nantinya selama 3 tahun ajaran ke depan, puluhan HUB juga akan dibangun menyusul di unit properti Gramedia lainnya.

Menurut Najelaa Shihab, selaku Founder Sekolah Murid Merdeka (SMM), kolaborasi pembangunan 8 sekolah bersama Gramedia ini merupakan awal yang baik untuk memberikan akses pendidikan berkualitas lebih banyak kepada anak-anak Indonesia.

“Dengan bertambahnya Sekolah Murid Merdeka di lokasi-lokasi tersebut, terbuka lebar juga akses pendidikan berkualitas untuk anak-anak di Indonesia, pendidikan yang menyiapkan generasi future leaders yang siap menghadapi tantangan masa depan,” kata Najelaa dalam acara signing ceremony di Bentara Budaya Art Gallery – Menara Kompas, Senin (5/2/2024).

Selain itu, diharapkan pembangunan sekolah ini juga bisa memperkaya proses kurikulum. Kerja sama ini dinilai bisa meningkatkan pemahaman kontekstual melalui ribuan literasi yang sudah dimiliki Gramedia sejak lama.

Mengenal Sekolah Murid Merdeka (SMM)

Tahukah Bunda apa itu Sekolah Murid Merdeka? Sekolah Murid Merdeka merupakan sekolah inovatif yang fokus pada metode belajar blended learning, yaitu kombinasi praktik pendidikan konvensional (offline) dan pendidikan berbasis digital (online). 

SMM sudah berdiri sejak 2019 dan memiliki 6 kategori tujuan pembelajaran, yaitu pengembangan diri, numerasi, literasi, sosial, sains, dan seni.

Hingga saat ini, SMM sudah membuka layanan hingga 41 lokasi di seluruh Indonesia, dari Medan sampai Bali. Kerja sama antara Sekolah Murid Merdeka dan Kompas Gramedia ini diharapkan dapat meningkatkan eksistensi dan menjadi fasilitas tambahan yang bermanfaat untuk murid SMM dalam meningkatkan literasi.

Apalagi, dengan adanya beberapa kegiatan seperti Jelajah Buku yang diharapkan bisa mengembangkan minat membaca para murid dan meningkatkan kecintaan mereka pada buku bacaan.

Ingin tahu lebih lengkap terkait program pengajaran di Sekolah Murid Merdeka (SMM)? Ayah Bunda bisa kunjungi situs resmi SMM di link berikut Info Sekolah Murid Merdeka berikut, ya.

Itulah berita terkini seputar kolaborasi Sekolah Murid Merdeka dengan Gramedia. Yuk Bunda, kunjungi situs SMM sekarang untuk tahu lebih lengkap pembelajaran blended learning. Nantikan juga sekolah SMM di toko buku Gramedia terdekat, ya!

Categories
Berita Terkini SMM Terbaru

Cari Tahu Biaya Homeschooling, Keunggulan & Kekurangannya

Pembelajaran daring dengan metode blended learning semakin diminati oleh banyak siswa dan orangtua. Itulah mengapa Homeschooling menjadi salah satu metode belajar yang semakin populer.

Homeschooling tidak berbeda jauh dengan sekolah formal lainnya. Sistem pembelajaran di rumah ini sudah diatur oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan kurikulum dan aturan hukum yang jelas, sehingga kamu tidak perlu ragu untuk mengikutinya.

Nah, jika ingin tahu apa yang dimaksud dengan Homeschooling dan apa saja kelebihan serta kekurangannya, simak artikel ini selengkapnya, ya. 

Apa Itu Homeschooling?

Homeschooling adalah kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di rumah di bawah pengawasan orangtua dan tutor pendamping. Program pendidikan Homeschooling di Indonesia diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 129 Tahun 2014. 

Menurut peraturan Menteri Pendidikan, Homeschool atau sekolah rumah adalah layanan pendidikan yang secara sadar direncanakan dan dilakukan oleh orang tua atau keluarga di rumah atau di tempat yang kondusif.

Seperti yang dijelaskan dalam Peraturan Menteri Pendidikan, artinya homeschooling bukan hanya bisa dilakukan di rumah saja, tetapi juga oleh lembaga pendidikan lain. Lembaga pendidikan yang memiliki sistem homeschool disebut PKBM atau Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat. 

Jadi, ini merupakan sistem pendidikan legal yang bisa diikuti oleh siapa saja. Dan tidak hanya untuk golongan keluarga tertentu. 

Lantas apakah murid Homeschooling juga mendapatkan Ijazah seperti murid sekolah formal? Ya, anak-anak yang sekolah di rumah (jalur pendidikan informal) atau homeschooling juga akan mendapatkan Ijazah lewat Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Nasional. Ijazah yang dikeluarkan oleh Kemendikbud terdiri dari tiga jenjang, yaitu tiga jenjang, yaitu Paket A setara SD, Paket B setara SMP, dan Paket C setara SMA.

Apa Saja Kelebihan dan Kekurangan Homeschooling?

Salah satu alasan mengapa Homeschooling banyak diminati adalah karena sistem pembelajaran ini dinilai dapat lebih memberikan perhatian khusus pada siswa. Hal tersebut karena setiap tutor atau pengajar hanya akan fokus pada satu anak saja atau beberapa anak yang sekolah di lembaga homeschool.

Selain itu, homeschooling juga memiliki beberapa kelebihan lain daripada sekolah formal, seperti:

  • Pembelajaran lebih fokus: Pembelajaran dilakukan sesuai dengan gaya dan kecepatan belajar anak, sehingga dapat menghasilkan pemahaman yang lebih mendalam terhadap mata pelajaran.
  • Jadwal yang fleksibel: Homeschooling memungkinkan fleksibilitas, memungkinkan orang tua menetapkan rutinitas harian anak sesuai dengan keinginan keluarga.
  • Ikatan keluarga yang erat: Homeschooling sering kali memupuk hubungan keluarga yang lebih kuat karena orang tua terlibat langsung dalam pendidikan anak-anak mereka.
  • Kurikulum yang disesuaikan: Orang tua dapat memilih atau membuat kurikulum yang sejajar dengan tujuan pendidikan, nilai, dan keyakinan mereka.
  • Lingkungan belajar yang aman. Anak-anak yang belajar di rumah mungkin terhindar dari pengaruh sosial negatif atau bullying yang dapat terjadi di sekolah formal.
  • Fokus pada minat khusus siswa: Homeschooling memungkinkan siswa untuk menghabiskan lebih banyak waktu mengejar minat mereka dan mengeksplorasi mata pelajaran yang tidak banyak dibahas di sekolah formal.
  • Kecepatan belajar yang menyesuaikan kemampuan anak. Siswa dapat berkembang sesuai dengan kecepatan belajar mereka sendiri tanpa takut tertinggal pelajaran yang belum bisa mereka kuasai. 
  • Fleksibilitas untuk Bepergian: Keluarga dapat memasukan kegiatan perjalanan ke dalam proses belajar, mengekspos anak-anak pada budaya dan lingkungan yang berbeda.

Meski memiliki banyak keunggulan, homeschooling juga mempunyai kekurangan yang perlu dipertimbangkan, seperti:

  • Kurangnya sosialisasi: Anak-anak yang belajar di rumah mungkin memiliki lebih sedikit kesempatan untuk berinteraksi secara sosial dengan teman sebaya, yang dapat mempengaruhi perkembangan sosial mereka.
  • Fasilitas pendukung yang terbatas: Keluarga yang melakukan homeschooling mungkin memiliki akses terbatas ke sumber daya seperti laboratorium, perpustakaan, dan kegiatan ekstrakurikuler yang tersedia di sekolah formal.
  • Membutuhkan waktu dan komitmen orangtua: Homeschooling memerlukan komitmen waktu yang signifikan dari orang tua sebagai pengawas. Kebanyakan orangtua mungkin menemui kesulitan dalam menjaga keseimbangan tanggung jawab lainnya.
  • Persyaratan Hukum dan Administratif: Homeschooling diatur pada berbagai persyaratan hukum dan administratif yang bervariasi menurut lokasi, yang mungkin menciptakan stres tambahan bagi orang tua.
  • Transisi ke lingkungan Universitas dan pekerjaan lebih menantang: Karena terbiasa untuk belajar dalam ruang lingkup kecil, kemampuan sosial anak-anak mungkin akan terpengaruh. Siswa homeschooling mungkin saat kuliah atau bekerja perlu beradaptasi lebih dengan lingkungan yang berbeda dari sistem pembelajaran mereka sebelumnya. 
  • Potensi kelelahan: hubungan yang intens antara guru, orangtua, dan murid berpotensi untuk meningkatkan rasa lelah dan jenuh pada masing-masing pihak. 
  • Biaya yang dibutuhkan lebih besar: Homeschooling mungkin membutuhkan biaya yang lebih besar dibandingkan dengan sekolah formal negeri.

Berapa Biaya Homeschooling?

Biaya Homeschooling di setiap lembaga bisa berbeda, sesuai dengan program dan jenjang pendidikan yang ditawarkan. Sebagai referensi, dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah rata-rata kisaran biaya homeschooling pada setiap jenjang pendidikannya:

1. Uang pendaftaran

  • Homeschooling Sekolah Dasar (SD) = Rp100.000 – Rp300.000
  • Homeschooling Sekolah Menengah Pertama (SMP) = Rp100.000 – Rp300.000
  • Homeschooling Sekolah Menengah Atas (SMA) = Rp100.000 – Rp300.000

2. Biaya Iuran Tahunan

  • Sekolah Dasar (SD) = Rp3.400.000 – Rp6.000.000
  • Sekolah Menengah Pertama (SMP) = Rp4.000.000 – Rp6.000.000
  • Sekolah Menengah Atas (SMA) = Rp4.050.000 – Rp7.000.000

3. Biaya SPP Bulanan

  • Sekolah Dasar (SD) = Rp250.000 – Rp.1.200.000
  • Sekolah Menengah Pertama (SMP) = Rp300.000 – Rp1.300.000
  • Sekolah Menengah Atas (SMA) = Rp350.000 – Rp1.400.000

Tertarik ingin mengikuti program Homeschooling? Sekolah Murid Merdeka sedang ada promo Beasiswa Ajaran 2024/2025 yang bisa kamu ikuti. Cek informasi Beasiswa SMM di sini.

Daftar Sekolah Homeschooling di Sekolah Murid Merdeka

Apakah kamu tertarik untuk mengikuti homeschooling? Sebagai referensi, kamu bisa coba ikut program Homeschool Sekolah Murid Merdeka (SMM). 

Sekolah Murid Merdeka (SMM) adalah sekolah blended learning pertama di Indonesia dengan metode pembelajaran yang mengintegrasikan pembelajaran tatap muka dan daring. Metode ini  membuat pembelajaran menjadi lebih efektif, menyenangkan dan bermakna.

Kamu tidak perlu khawatir, SMM sudah terdaftar di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan ribuan jumlah murid terdaftar di seluruh Indonesia. Lembaga pendidikan ini legal dan diawasi Kemendikbud.

​​Sekolah Murid Merdeka ini memiliki jenjang pendidikan yang lengkap, mulai dari PAUD sampai dengan SMA. Untuk PAUD SMM ini memiliki tiga kelas yaitu PAUD KB, PAUD A dan PAUD B. Jenjang SD SMM memiliki 6 kelas yaitu kelas 1 sampai dengan kelas 6. Sedangkan jenjang SMP menawarkan tiga kelas yaitu kelas 7 sampai dengan kelas 9. Untuk SMA ada tiga kelas yaitu kelas 10, 11 dan 12.

Untuk NISN akan diberikan pada jenjang SD kelas 1, sehingga dari PAUD bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan SD. Jika dari sekolah asal NISN belum diberikan maka SMM akan membantu perpindahan dan juga pengurusan NISN tersebut.

Untuk mengetahui lebih lengkap seputar Homeschooling di Sekolah Murid Merdeka, termasuk kurikulum dan daftar guru pengajar, kamu bisa kunjungi situs resmi SMM atau klik link ini Homeschooling SMM

Categories
Berita Terkini SMM Event Terbaru

Sekolah Murid Merdeka di Edutech Asia 2022, Singapura

Pada akhir kuartal 2022 bertepatan dengan forum Edutech Asia 2022 di Singapura, Founder dari Sekolah Murid Merdeka, Ibu Najelaa Shihab menjadi salah satu panelis dalam diskusi mengenai pembelajaran masa depan. Pada forum ini tren mengenai pendidikan dibahas dalam kaitannya dengan pandemi dan digitalisasi. 

Kilas Balik Sekolah Murid Merdeka

Sekolah Murid Merdeka dibentuk pada akhir 2019 dengan meyakini metode belajar Sekolah Murid Merdeka sebagai “future of education” adalah blended/campuran. Perpaduan metode belajar tidak hanya antara online dan offline, namun juga synchronous dan asynchronous. Sekolah Murid Merdeka percaya bahwa pemerataan pendidikan dapat terjadi dengan bantuan teknologi dan kolaborasi antar sekolah, orangtua, murid dan industri. Pandemi pastinya membuat semua pemangku kepentingan dalam pendidikan kaget. Sekolah Murid Merdeka pun tak terkecuali, konsep Sekolah Murid Merdeka yang awalnya adalah blended/campuran, terpaksa berubah menjadi full online di Maret 2020 sampat beberapa waktu lalu akhirnya sudah dimungkinkan kegiatan tatap muka. Najelaa Shihab mengatakan beberapa poin penting terkait tren pendidikan:

 

  • Di Sekolah Murid Merdeka, kemampuan anak untuk memegang kendali penuh pada pembelajarannya sangat terlihat berkembang. Sebelumnya bentuk pembelajaran yang lebih banyak satu arah dan jauh dari fleksibilitas seolah ‘mengungkung’ potensi anak.
  • Tren pada Education Technology Company yang sebelumnya hanya fokus pada “test preparation” kemudian mulai bergerak menjadi fokus pada jenjang yang lebih dini dan integrasi inovasi-inovasinya dengan pembelajaran dan sekolah. Tidak hanya berlomba dalam pembuatan konten yang menarik tapi juga berusaha menghadirkan pembelajaran yang bermakna yang pada akhirnya akan memberikan dampak yang baik pada murid.
  • Transparansi pada pengalaman belajar anak yang membuat keterlibatan yang tepat dari orangtua dalam bersama-sama dengan guru dan sekolah untuk meningkatkan hasil belajar anak. Dengan kemudahan yang dihadirkan oleh teknologi dari mulai pekerjaan rumah maupun jadwal anak yang perlu diperhatikan, sampai kepada umpan balik langsung tidak hanya dari guru ke murid tapi juga sebaliknya.
  • Pembelajaran yang awalnya hanya mendobrak “when” melalui fleksibilitas self paced learning dan “where” melalui classroom without walls (anak bisa belajar di luar kelas atau sekolah), saat ini juga bergerak kepada “with who”. Umpan balik yang awalnya hanya dari guru untuk murid saat ini terlihat juga terbentuk antar murid. Murid juga saat ini mendapatkan akses untuk belajar melalui media-media yang ada. Fungsi guru pun kemudian bergerak menjadi fasilitator yang dapat menghadirkan ruang-ruang diskusi yang menyenangkan dan menantang bagi murid.

Pendapat Ahli Edutech

Beberapa poin menarik juga disampaikan oleh Joh Liang Hee, CTO Sing-Ed Global Schoolhouse, yang sudah cukup lama berkecimpung di pendidikan juga turut membangun sistem pendidikan di Singapura. Beliau mengatakan bahwa fase pertama dalam teknologi dalam pendidikan adalah membuat guru nyaman dengan penggunaan teknologi yang mempermudah administrasi. Guru kemudian bisa lebih fokus dalam pembelajaran dan memberikan sentuhan personalisasi yang lebih banyak bagi murid. Bentuk pembelajaran yang awalnya adalah hafalan dan ujian sudah jauh berubah menjadi pengalaman penggalian ide sampai refleksi. Teknologi perlu digaris bawahi dalam pendidikan fungsinya sebagai pendukung bagi pembelajaran yang tidak hanya fokus pada ujian namun meningkatkan versatility, agility & critical thinking.

Najelaa Shihab menyatakan mengenai value proposition atau kelebihan-kelebihan Sekolah Murid Merdeka sebagai sekolah yang berkembang pesat di saat pandemi dari sudut pandang orang tua. Kata kunci nya adalah fleksibilitas, setelah pandemi orang tua menjadi lebih terpapar dengan proses belajar anak di sekolah, sehingga sekarang keberadaan alternative school seperti SMM menjadi pilihan yang segar.

Sebagai ahli dalam penyediaan perangkat bagi pendidikan Emma Ou, Country Head ASUS mengatakan bahwa personalisasi bagi perangkat yang digunakan di sekolah pun menjadi sangat penting. Terutama saat kita bicara mengenai perangkat yang digunakan oleh murid-murid yang lebih muda issue mengenai durabilitas, reliabilitas maupun keamanan menjadi fungsi-fungsi atau fitur-fitur wajib yang perlu dihadirkan. Tren perangkat juga akan semakin terpersonalisasi dari segi desain yang lebih ramah untuk anak.

Kompetensi Guru di Sekolah Murid Merdeka

Pada sesi tanya jawab, beberapa pertanyaan menarik mengenai kompetensi guru yang diperlukan untuk menghadapi tantangan dari tren yang terus berubah. Berdasarkan pengalaman di Sekolah Murid Merdeka, kemampuan yang diperlukan paling banyak adalah “learning design” bagaimana guru dapat merangkai pembelajaran dengan berbagai pilihan aktivitas dan sumber yang bertebaran saat ini. Di Sekolah Murid Merdeka, terlihat bahwa kompetensi ini sangat berbeda pada pengalaman belajar “online” maupun “offline” sehingga untuk bisa menghadirkan integrasi yang mulus diperlukan latihan dan mental untuk selalu belajar pada setiap guru. Salah satu pengalaman menarik di Sekolah Murid Merdeka adalah nusantara time, sesi ini merupakan sesi 15-20 menit pembelajaran yang menghadirkan seluruh murid dan guru dari berbagai lokasi Hub Sekolah Murid Merdeka (saat ini telah ada 31 titik di seluruh Indonesia) saling bertegur sapa dan berdiskusi. Perasaan murid-murid sebagai bagian dari komunitas yang sangat besar dan beragam pun menjadi pengalaman yang luar biasa. Contoh paling nyata disebutkan Najelaa Shihab dalam forum ini, yaitu salah satu unit yang sering dihadirkan dalam pembelajaran di tingkat pra-sekolah atau SD awal yaitu “farm to table” begitu terasa perbedaannya dimana ada anak di kota besar yang membeli bahan makanan untuk memasak di rumah dengan murid-murid di desa yang bahan makanannya dipanen atau bahkan ditangkap. “Keberagaman yang hadir di SMM menghadirkan kualitas belajar yang belum pernah saya lihat sebelumnya” ujar Najelaa Shihab.

 

Panel : The Future of Learning is Digital

Rabu, 9 November 2022

Panelis : 

Najelaa Shihab, Founder Sekolah Murid Merdeka

Gaurava Yadav, Founder Indian Principals Network

Joh Liang Hee, CTO Sing-Ed Global Schoolhouse

Emma Ou, Country Head ASUS

Moderator :

Crispian Farrow, CIO EiM Global

Categories
Berita Terkini SMM Event Pendidikan Terbaru

Kelas Gratis Online dan Offline di Sekolah Murid Merdeka

Tren sekolah untuk anak di tahun 2023 dan berikutnya diperkirakan akan terus dipengaruhi oleh teknologi dan inovasi di dunia pendidikan. Salah satunya adalah tren pembelajaran yang dilakukan dengan konsep blended learning. 

Konsep Blended Learning

Blended learning adalah konsep yang mengkombinasikan pembelajaran dengan sistem daring dan tatap muka secara bergantian. Sehingga memberikan keuntungan bagi murid dan guru karena tetap mempertahankan interaksi sosial yang penting di dalam kelas, apalagi untuk pendidikan anak di jenjang PAUD/TK, hingga SD. 

Melalui blended learning, murid diberikan kemudahan untuk mengakses konten pembelajaran kapan dan di mana saja, sekaligus mengikuti pembelajaran tatap muka sesuai jadwal untuk mendapatkan dukungan dan bimbingan dari guru secara langsung.

Blended learning juga memungkinkan guru untuk mengembangkan kurikulum dan materi pembelajaran yang lebih fleksibel, serta menyediakan lebih banyak waktu untuk memberikan bimbingan dan dukungan individual kepada murid. 

Pertanyaannya, sekolah mana yang sudah menerapkan blended learning dengan baik di Indonesia?

Sekolah Murid Merdeka (SMM) adalah sekolah online blended learning terintegrasi teknologi digital pertama yang ada di Indonesia. SMM menjadi terobosan baru di dunia pendidikan karena mengintegrasikan pembelajaran tatap muka dan daring membuat pembelajaran menjadi lebih efektif, menyenangkan dan bermakna.

SMM memiliki kurikulum berbasis kompetensi masa depan yang terintegrasi digital. Dengan profil pelajar yang merdeka belajar, merdeka berkolaborasi dan merdeka berkarya, murid dapat belajar secara fleksibel dan aktif terlibat dalam mengembangkan kompetensi masa depan. 

Sekolah Murid Merdeka menjadi solusi pendidikan terbaik untuk murid melalui pengalaman belajar yang seru dan menarik. Desain pembelajaran yang mengkombinasikan bahan ajar digital (seperti video pembelajaran dan games interaktif), juga learning kit non digital yang siap digunakan anak secara langsung, serta proyek akhir yang inovatif menambah pemahaman dan keterlibatan murid dalam pembelajaran.

Belajar di Sekolah Murid Merdeka

SMM mengadopsi metode pembelajaran secara blended learning dimana memberikan opsi bagi siswa untuk dapat belajar dengan efektif dengan memanfaatkan teknologi digital yang didesain menarik dan menyenangkan. Pembelajaran secara blended learning di SMM dirancang agar interaksi yang dibangun tidak hanya melalui pertemuan daring semata tetapi juga secara luring dengan memperhatikan metode pembelajaran yang lebih menyenangkan dan bermakna bagi murid.

Pada pembelajaran daring, murid dapat mengeksplorasi berbagai aktivitas seperti kelas pertemuan secara virtual, pembelajaran melalui video, riset mandiri dalam menyelesaikan tugas, hingga aktivitas kerja kelompok. Pembelajaran daring adalah salah satu media yang bisa dipakai untuk mengenalkan teknologi kepada murid serta memberikan fleksibilitas proses pembelajaran yang bisa dilakukan kapan dan di mana saja.

Sementara itu, pembelajaran luring dilakukan agar murid tidak kehilangan kesempatan untuk  berinteraksi sosial dan mendapatkan pembelajaran secara tatap muka. Melalui pembelajaran luring, murid bisa mendapatkan kesempatan melakukan praktik di lab sekolah, presentasi, pameran karya, dan kegiatan menyenangkan lainnya bersama teman belajar secara langsung. 

Harapannya, melalui blended learning ini, SMM dapat memberikan hal baru untuk pendidikan, yaitu membuat proses pembelajaran jadi terasa lebih menyenangkan dan bermakna, baik untuk murid maupun tenaga pengajar. 

Coba Kelas Gratis di SMM

Kabar baik buat Ayah dan Bunda, karena SMM punya kelas gratis yang bisa dicoba untuk pengalaman belajar baru buat anak melalui kelas trial. Di kelas ini anak akan mendapatkan banyak manfaat dan pengalaman dari belajar secara daring maupun luring, materi belajar berbasis project, dan masih banyak lagi keseruan lainnya hanya di SMM.

Pada sesi akhir kelas trial akan diumumkan kesempatan untuk memperoleh beasiswa eksklusif untuk mengakses pendidikan berkualitas dengan biaya super terjangkau bahkan gratis. Opsi lainnya adalah Ayah dan Bunda juga bisa memanfaatkan promo menarik dari SMM. Ada beasiswa untuk tahun ajaran baru, cara pengajuannya pun mudah, cukup mengisi formulirnya di sini. 

Sudah siap untuk bergabung?

Yuk langsung daftarkan anak untuk mengikuti kelas gratis melalui tautan ini. Dan dapatkan berbagai manfaat dengan mengikuti kelas trial yang dibuka dari jenjang PAUD sampai SMA. 

Sampai jumpa di kelas!

Categories
Berita Terkini SMM Cerita SMM Terbaru

Cerita Keseruan Akhir Pekan Keluarga di SMM Pandu Raya Bogor

Sekolah Murid Merdeka (SMM) memiliki 20 hub yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia dan terus berkomitmen untuk memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi muridnya. Salah satunya acara seru keluarga yang baru saja diselenggarakan di SMM Pandu Raya Bogor yang terletak di Jl. Achmad Adnawijaya no.4 RT02/RW10, Tanah Baru, Bogor Utara pada akhir pekan Februari lalu. 

Jika biasanya urusan sekolah anak lebih banyak terlibat dengan Ibu, di tanggal 25 Februari lalu ada satu hal yang berbeda di SMM Bogor. Sebuah ide yang diinisiasi oleh Rangkul (Relawan Keluarga Kita) dan berkolaborasi bersama SMM, sukses menyelenggarakan akhir pekan seru main bersama bapak, me time untuk ibu.

Bapak diberikan kesempatan untuk terlibat lebih aktif dengan anak di sekolah. Sementara ibu difasilitasi dengan sesi me time dengan berkumpul bersama ibu-ibu lainnya untuk membahas parenting dan topik lainnya yang berkaitan dengan pendidikan anak. 

Seperti yang dikutip dari pernyataan Manajer Program Keluarga Kita, Siti Nur Andini yang menyatakan bahwa kegiatan anak main bersama bapak serta me time ibu ini harapannya juga dapat berlangsung di kota lain secara rutin, untuk meningkatkan keterlibatan orang tua secara utuh dan saling belajar demi kebutuhan keluarga. 

Gayung bersambut, inisiatif tersebut rupanya akan menjadi acara rutin bulanan dari awal tahun sampai Juni 2023 di Sekolah Murid Merdeka yang sudah tersebar di berbagai kota. Radinka Qiera selaku perwakilan dari SMM juga menyatakan akan mendukung sepenuhnya keterlaksanaan program ini. Melibatkan bapak untuk pendidikan anak akan membantu proses belajar anak bisa lebih optimal lagi. 

Bagaimana acara ini berlangsung?

Secara umum kegiatannya dibagi menjadi 2, aktivitas anak bersama bapak dan me time ibu. 

  • Aktivitas anak bersama bapak seperti yang dilakukan biasanya di rumah, hanya saja kali ini dikemas lebih rapi dengan pemandu dari panitia. Jenis aktivitasnya pun beragam, tapi mengusung topik yang sama yaitu permainan seru dan edukatif untuk anak dan bapak
  • Me time ibu diisi dengan sharing session untuk membahas hal-hal yang berkaitan dengan parenting maupun kebutuhan harian ibu. Misalnya manajemen emosi, masalah yang biasa dijumpai ketika mengasuh anak, dll

Sudah siap untuk bergabung?

Nah, buat bapak dan ibu yang sudah tidak sabar ikut acara ini, tunggu kabar resmi penyelenggaraannya di kota-kota lain. Pantau terus akun Instagram SMM pusat atau SMM hub di masing-masing kota untuk melihat informasi jadwalnya. 

Sembari menunggu acara anak main bersama bapak dan me time ibu, kenapa tidak sekalian mencoba proses pembelajaran untuk anak di SMM? Sebagai sekolah yang mengusung konsep blended learning, SMM punya kelas daring dan luring yang menarik untuk diikuti loh. Apalagi sekarang juga sudah ada penawaran beasiswa back to school

Daftar sekarang yuk!