Categories
Cerita SMM Terbaru

Cerita SMM Airlangga: Field Trip Seru, Bahagia, dan Penuh Makna

Field trip adalah kegiatan belajar yang dilakukan di luar kelas untuk mendapatkan pengalaman langsung terkait materi yang dipelajari. Kegiatan ini bisa berlangsung di berbagai lokasi, seperti museum, taman nasional, pabrik, atau tempat bersejarah.

Kegiatan ini bukan hanya kegiatan belajar yang dilakukan di luar kelas, tetapi juga bisa dimaksimalkan sebagai kesempatan berharga bagi anak-anak untuk belajar langsung dari pengalaman, mengeksplorasi dunia, membangun keterampilan sosial, dll. Melalui field trip, mereka dapat melihat, merasakan, dan berinteraksi dengan lingkungan baru, yang tentu saja akan meninggalkan kesan mendalam dan penuh makna dalam proses belajar mereka.

Seperti cerita keseruan penuh makna yang datang dari kegiatan field trip Kawan Murid di Sekolah Murid Merdeka (SMM) Airlangga. Hari itu, Minggu 20 Oktober matahari bersinar cerah ketika rombongan murid TK dan fasilitator bersiap-siap untuk berangkat mengikuti field trip dengan konsep yang ‘tidak biasa’. 

Mereka terlibat langsung menjadi sukarelawan dalam kegiatan “Dapur Umum dan Food Rescue” yang diinisiasi oleh Garda Pangan, sebuah food bank yang bertujuan menjadi pusat koordinasi makanan surplus yang berpotensi terbuang. Dalam menjamin keamanan dari makanan tersebut tentunya Garda Pangan menerapkan Standard Operating Procedure (SOP) yang ketat untuk memastikan makanan ditangani secara higienis dan disampaikan secara bermartabat. 

Pada kegiatan tersebut Kawan Murid terlibat secara langsung untuk berbagai hal, mulai dari proses penyortiran makanan, proses reheat makanan, hingga pendistribusian makanan surplus kepada masyarakat prasejahtera. Sebuah aktivitas penuh makna yang bisa memberikan banyak hal baik sekaligus kepada berbagai pihak, terutama Kawan Murid.

Seperti kesan singkat dari Aqeela, salah satu kawan Murid SD kelas 6 SMM Airlangga yang berbagi pengalamannya dalam kegiatan field trip bersama Garda Pangan, “dari kegiatan ini aku belajar banyak hal misalnya lingkungan, peduli dengan sesama manusia, dan tidak boleh membuang makanan lagi.” 

Melalui kegiatan Food Rescue yang dilakukan pada hari itu,  Kawan Murid bersama Garda Pangan berhasil menyelamatkan 300 buah roti, 13 buah susu, dan 72 kg protein yang terdiri dari daging, ayam, dan ikan menjadi sampah organik. Dan memastikan surplus makanan yang masih layak disalurkan kepada pihak yang membutuhkan, daripada terbuang secara sia-sia tanpa pengolahan yang tepat.

Dengan demikian, maka tujuan field trip Dapur Umum dan Food Rescue” untuk memperkaya pemahaman siswa dan memberikan mereka kesempatan belajar dalam konteks yang lebih nyata telah tercapai dengan cara yang tepat dan penuh makna. Bukan itu saja, kami percaya field trip juga dapat meningkatkan keterampilan sosial dan kerja sama di antara Kawan Murid. 

“Kami berharap, melalui field trip dapat belajar cara melestarikan lingkungan dan membangun kepekaan terhadap dampak food loss and waste. Serta mulai peduli dan awas terhadap lingkungan sekitar, baik dari segi menjaga kebersihan maupun tidak membuang makanan lagi,” cerita Diajeng Ayu (Wali Kelas SD 4-6) sebagai penutup cerita keseruan penuh makna dari field trip SMM Airlangga.

Masih ada kesempatan untuk memberikan pengalaman seru penuh makna seperti cerita field trip ini kepada anak, langsung aja cek informasi selengkapnya di instagram SMM Airlangga, coba daftar sekarang, atau hub terdekat lainnya. 

#SemuaAnakBisa

#MariMembuatDampak

Categories
Parenting Terbaru

Tips Parenting Anak, Melakukan Eksplorasi bersama untuk Optimasi untuk Tumbuh Kembangnya

Eksplorasi merupakan aspek penting untuk perkembangan si kecil yang bisa Ayah Bunda terapkan dalam parenting anak. Seperti yang pernah disebutkan oleh Missy Willis M.Ed., pendiri The Natural Child Project, bahwa sering membatasi kemauan anak dapat memiliki dampak negatif pada anak. Salah satunya ketika membatasi rasa ingin tahu anak, yang secara tidak langsung bagai sebuah larangan bagi mereka untuk melakukan eksplorasi.

Ada banyak alasan yang biasa dipakai untuk larangan, biasanya berkaitan dengan faktor keamanan, seperti “jangan lari-lari, nanti jatuh!”. Pertanyaannya, apakah larangan seperti itu efektif untuk perkembangan anak dan keamanannya yang menjadi concern utama?

Sayangnya ini tidak bisa dijawab mutlak iya/tidak, benar/salah. Namun, alangkah baiknya jika dalam kehidupan sehari-hari kita lebih memberikan banyak ruang eksplorasi bagi anak untuk optimasi perkembangannya. Tentu saja, proses ini perlu pembelajaran dan pengawasan, dan akan baik hasilnya jika ada Ayah Bunda turut menemani dalam fase eksplorasi si kecil.

Parenting Anak, Pentingnya Memahami Eksplorasi untuk Tumbuh Kembang si Kecil

Merangkum dari berbagai pendapat para ahli, fase eksplorasi ini bisa dibilang krusial atau sangat penting untuk si kecil. Disebutkan dalam hasil penelitian yang dilakukan oleh University of Illinois Extension, bahwa pada usia anak-anak hingga remaja, anak akan berada dalam fase yang sangat aktif. Pada fase inilah, si kecil akan melakukan banyak hal termasuk menggunakan keterampilan fisik dan verbalnya untuk mengeksplorasi lingkungan sekitarnya.

Saat tumbuh, anak akan menghabiskan lebih banyak waktu bermain dan eksplorasi. Melalui bermain, mereka dapat mengasah kemampuan berpikir, belajar empati, dan berinteraksi sosial dengan lingkungan sekitar. Memberikan kesempatan eksplorasi bagi anak dapat memberikan dampak positif seperti berikut.

  1. Stimulasi Kognitif dan Sensorik

Ketika anak berinteraksi dengan lingkungan sekitar, mereka dapat mengamati, merasakan, mendengar, dan memperoleh pengalaman langsung. Hal ini tentu membantu anak dalam meningkatkan keterampilan pemecahan masalah, pengamatan, dan pengenalan pola.

  1. Pembelajaran dan Pemahaman

Melalui eksplorasi, anak akan belajar tentang dunia di sekitar mereka. Mereka akan mengembangkan pemahaman tentang alam, lingkungan, hewan, tumbuhan, serta konsep-konsep abstrak seperti warna, bentuk, dan ukuran. Eksplorasi juga memicu rasa ingin tahu yang tinggi, yang mendukung proses pembelajaran sepanjang hidup.

  1. Perkembangan Motorik

Eksplorasi fisik seperti berjalan, berlari, dan memanjat dapat membantu mengembangkan keterampilan motorik anak. Hal ini dapat membuat anak untuk belajar mengendalikan gerakan tubuh, keseimbangan, dan koordinasi mata-tangan. Aktivitas fisik ini juga penting untuk perkembangan otot dan kesehatan fisik secara keseluruhan.

Contoh Kegiatan Eksplorasi bersama Anak

Banyak hal yang dapat dilakukan agar anak agar dapat mengeksplorasi diri dengan berbagai cara. Eksplorasi ini tentu menjadi bagian pemilihan bagi anak dalam mencari minat belajar dan mengembangkan rasa ingin tahu anak dalam mengeksplor yang anak-anak inginkan. Apa aja sih contoh eksplorasi yang bisa Ayah Bunda lakukan bersama anak? Coba intip beberapa daftarnya di bawah ini.

  1. Kunjungan ke Taman untuk Bermain

Mengajak anak untuk bermain ke taman, baik taman di sekitar perumahan, taman khusus bermain yang biasa dibangun di pusat kota, maupun taman margasatwa. Mengajak ke taman akan menjadi media eksplor bagi anak yang menarik karena dapat memberikan pengalaman bagi anak-anak untuk mengamati dan belajar tentang berbagai hal yang ada di sekitarnya, misalnya tumbuhan, hewan atau permainan sederhana seperti ayunan.

Dengan kunjungan tersebut melatih anak anak untuk merasakan warna, bentuk, dan perilaku hewan-hewan tersebut serta memberikan kesempatan bagi mereka untuk membagikan pengalaman selama berwisata tentang apa yang mereka lihat dan hal-hal apa yang membuat mereka menjadi senang.

  1. Mengajak Membuat Eksperimen Sederhana

Melakukan eksperimen sederhana di rumah dengan memanfaatkan bahan yang biasa Ayah Bunda gunakan untuk kehidupan sehari-hari, juga dapat menjadi media eksplorasi yang baik untuk anak.

Misalnya, bisa mengajak anak dalam membuat gelembung sabun, mencampur warna dengan cat air, atau menumbuhkan kacang hijau di dalam pot. Dengan mengajak anak untuk mencoba dan menyaksikan apa yang terjadi dapat memberikan pemahaman baru bagi anak dalam mengenal ilmu baru dan menambah wawasan bagi anak.

  1. Mengajak Berwisata di Museum

Museum adalah tempat yang kaya dengan pengetahuan, sejarah, seni, dan keajaiban dunia yang dapat memberikan pengalaman belajar yang mendalam bagi anak-anak. Dengan mengajak anak ke museum, mereka dapat memiliki kesempatan untuk mengeksplor pengetahuan baru, mempelajari hal-hal yang belum mereka ketahui sebelumnya, dan mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang dunia di sekitar mereka.

SMM sebagai Wadah Eksplorasi Anak

Dalam memberikan kesempatan eksplorasi, penting bagi kita untuk memperhatikan segala aspek agar kesempatan yang diberikan kepada anak supaya dapat memberikan impact yang menyenangkan dan memberikan pengalaman baru dalam belajar. Metode belajar masa kini sekarang harus dapat mengikuti perkembangan zaman dan didesain agar pembelajaran dapat memberikan suatu experience yang menyenangkan serta memfasilitasi eksplorasi minat dan ketertarikan anak.

Sekolah Murid Merdeka (SMM) menjadi solusi paling tepat agar anak dapat mengeksplorasi diri dengan cara yang asik, menyenangkan, dan berkualitas. Di SMM, anak akan diberikan kesempatan untuk mengeksplor secara langsung agar anak menemukan keinginan dan minat dalam mengetahui suatu bidang tertentu. SMM sering melaksanakan trip khusus bagi siswa dalam mengenal suatu profesi, belajar melalui museum, ataupun beraktivitas sosial di luar ruangan. Aktivitas yang diselenggarakan SMM ini menjadi wadah bagi anak untuk memberikan kesempatan eksplorasi minat dan ketertarikan belajar mereka dengan cara yang asyik dan menyenangkan.

SMM menggunakan kombinasi Kurikulum Berbasis Kompetensi dan Metode Pembelajaran Blended Learning yang mendukung anak menjadi merdeka belajar, berkolaborasi dan berkarya. Penggunaan kurikulum berbasis kompetensi mendorong anak untuk mendalami dan mengoptimalkan materi ilmu yang sudah dipelajarinya. Kurikulum berbasis kompetensi SMM menekankan pada pengembangan 9 dimensi kompetensi masa depan yang juga sejalan dengan penerapan Kurikulum Merdeka.

Tertarik untuk daftar di SMM? Langsung daftar aja di sini ya atau hubungi SMM hub terdekat di kota Ayah Bunda. Sebagai tambahan info, SMM hub tersebar di berbagai kota besar seperti wilayah Jabodetabek, Malang, Medan, Semarang, Solo, Surabaya, Yogyakarta, Bali, dll. Info selengkapnya bisa dilihat di halaman lokasi belajar SMM.

Atau langsung cek instagram SMM untuk mendapatkan kabar terbaru, termasuk informasi pendaftaran tahun ajaran 2025/2026 yang sudah dibuka.

Categories
Parenting Terbaru

Tips Parenting Anak, Memahami Pentingnya Belajar Mandiri dan Berani sejak Dini

Bukan hal baru dalam parenting, ketika Ayah Bunda tergerak untuk membantu anak di setiap gerak-geriknya. Ada banyak alasan yang beragam di balik ini, misalnya khawatir jika anak melakukan kesalahan atau untuk alasan keamanan, bisa juga karena merasa bahwa anak terlalu kecil untuk melakukan sesuatu, dll.

Perasaan khawatir dan cemas itu memang baik untuk kita miliki sebagai orang tua, namun kita juga harus tahu batasannya. Dalam fase tumbuh kembang anak, ada rentang usia yang sebaiknya kita gunakan untuk mulai mengajarkan mandiri dan berani (dengan pengawasan orang tua) kepada anak.

Kenapa ini penting? Anak tidak selamanya berada dalam pengawasan kita selama 24/7, mereka juga akan memasuki fase bermain bersama temannya, melihat lingkungan yang lebih luas dan variatif selain di rumah, atau untuk bersekolah. Oleh sebab itu, akan lebih baik jika Ayah Bunda bisa mulai mengajarkannya dari hal terkecil sejak dini.

Parenting Anak: Pentingnya Belajar Mandiri dan Berani sejak Dini

Mengembangkan kemandirian pada anak merupakan hal yang sangat penting dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka. Ketika Ayah Bunda memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertanggung jawab dan membuat keputusannya sendiri, artinya kita telah membantu anak untuk membangun rasa percaya dirinya.

Dari tadi ngomongin tugas, tanggung jawab, dan mandiri, contohnya gimana sih? Oke, mari kita simak contoh ini. Ketika anak memasuki usia 4-5 tahun, biasanya ada yang mulai dimasukkan ke dalam pre school, kelas mengaji sore, dll. Nah, aktivitas yang dilakukan di luar rumah ini tentu tidak bisa diawasi oleh Ayah Bunda secara utuh, sehingga ada banyak hal yang sebaiknya bisa dilakukan anak sendiri.

Misalnya, anak tidak menangis ketika ditinggal untuk mengikuti kelasnya, anak bisa melepas dan memasang kaos kakinya, anak mengenali dan bertanggung jawab atas barang miliknya, dll. Bukankah hal mendasar seperti ini harus kita ajarkan sedini mungkin supaya anak cepat terbiasa?

Apalagi ada banyak dampak baik yang bisa Ayah Bunda berikan kepada mereka ketika mengajarkan tanggung jawab, mandiri, dan berani sejak dini. Mari kita simak beberapa dampak baiknya berikut ini.

  1. Menumbuhkan motivasi dan percaya diri anak

Ketika anak sedang belajar untuk melakukan tugasnya secara mandiri, mereka mengambil tanggung jawab penuh atas proses belajar mereka sendiri. Hal ini dapat meningkatkan motivasi intrinsik dan membangun rasa percaya diri anak karena mereka merasa memiliki kendali dan dapat mengatasi tantangan yang dihadapi.

  1. Lebih kreatif dan aktif mencari sumber belajar

Belajar secara mandiri dapat membuat anak menjadi aktif mencari sumber belajar yang relevan dalam menyelesaikan tugas dengan kreativitas mereka sendiri. Mereka akan mengeksplorasi dan mencari informasi materi secara mandiri dan hal ini menjadi keterampilan yang sangat berharga dalam kehidupan sehari-hari khususnya lagi bagi masa depan anak.

  1. Semakin baik dalam mengenal diri sendiri

Ketika anak diberikan kebebasan dan tanggung jawab dalam eksplorasi maupun belajar, mereka memiliki kesempatan untuk mengenali kelebihan, minat, dan gaya belajar mereka sendiri. Tentu saja peran Ayah Bunda juga masih dibutuhkan di sini, karena bisa membantu untuk memberikan arahan yang tepat setelah mengamati perkembangan dan potensi anak.

Namun yang perlu digaris bawahi, ketika anak bebas bereksplorasi lalu bisa mengenal diri sendiri lebih baik, artinya mereka akan lebih mudah dan termotivasi dalam belajar karena bisa menemukan minatnya dengan gaya belajar yang paling nyaman.

  1. Meningkatkan prestasi akademik

Pembelajaran yang mandiri juga dapat berdampak positif pada prestasi akademik. Ketika anak belajar secara mandiri, mereka belajar untuk mengatur waktu, mengorganisir materi, dan menyelesaikan tugas-tugas secara penuh tanggung jawab. Hal ini dapat membantu mereka mengembangkan keterampilan manajemen diri dan meningkatkan efisiensi belajarnya. Dalam jangka panjang, hal ini dapat membantu anak dalam mencapai prestasi akademik yang lebih baik.

Mengajarkan tanggung jawab, mandiri, dan berani pada anak bukan artinya kita melepaskan peran sebagai orang tua. Melainkan kita juga belajar untuk mengubah sudut pandang ketika bersama anak. Belajar untuk memberikan mereka lebih banyak ruang bereksplorasi, mempercayai mereka, dan bisa bersikap sebagai teman yang siap sedia untuk memberikan arahan.

Bagaimana Cara Menumbuhkan Kemampuan Belajar Mandiri sejak Dini

Lalu, bagaimana cara mengajari anak tentang sikap mandiri? Mengajarkan hal ini pada anak memang membutuhkan pembiasaan. Ayah dan Bunda bisa mencoba cara-cara berikut ini untuk membiasakan anak untuk bersikap mandiri dalam kehidupannya sehari-hari.

  1. Lakukan pengamatan sebelum memutuskan campur tangan

Sadar atau tidak sadar, campur tangan orang tua memang bukan hal yang mudah untuk dipisahkan ketika berurusan dengan anak. Apalagi jika berkaitan dengan tindakan anak yang dinilai kurang tepat bagi orang tua.

Padahal, setiap tindakan anak bisa jadi bagian dari proses pembelajaran mereka. Oleh sebab itu, Ayah Bunda perlu melakukan pengamatan terlebih dahulu ketika anak melakukan tindakan yang mungkin kurang tepat bagi Ayah Bunda. Pengamatan ini dilakukan sebelum mengambil keputusan, apakah bisa campur tangan atau biarkan mereka menyelesaikannya sendiri namun tetap memberikan bantuan tidak langsung untuk membantu anak menemukan solusinya.

  1. Memberikan penjelasan lengkap kepada anak

Sebelum memberikan instruksi atau larangan ini itu, ada baiknya jika Ayah Bunda memberikan pemahaman utuh kepada anak. Misalnya, sebelum melarang anak bermain apabila tugasnya belum selesai,  Ayah Bunda bisa memberikan penjelasan terlebih dahulu tentang tugas dan tanggung jawab mereka. Atau menggunakan konsep reward, bahwa permainan adalah reward yang bisa didapatkan setelah menyelesaikan kewajibannya untuk mengerjakan tugas, dll.

  1. Memberikan kebebasan untuk memilih pada anak

Memberikan anak kebebasan dalam hal-hal kecil seperti memilih pakaiannya, membantu anak untuk mengatur jam belajar atau bermainnya, dll. Tentu saja, kebebasan ini tetap membutuhkan pengawasan dan arahan supaya bisa memaksimalkan potensi anak dengan lebih baik.

Selanjutnya, setelah memberikan kebebasan, jangan lupa untuk menunjukkan empati terhadap anak. Apalagi proses ini bukan hal yang mudah dan tidak bisa dilakukan dalam semalam. Jadi, penting bagi orang tua untuk tidak memarahi atau merendahkan anak bahkan jika mereka gagal melakukan tugas yang sederhana. Dukung dan bantu anak saat mereka membutuhkan bantuan tanpa membuat mereka merasa tertekan.

  1. Mengajarkan cara memecahkan masalah secara mandiri

Awali dengan memberikan penjelasan secara utuh, bantu anak untuk melihat situasinya secara lengkap, jelaskan bahwa mereka bertanggung jawab untuk tindakan yang dilakukan, kemudian berikan arahan dan dukungan untuk menyelesaikan masalah yang mereka hadapi.

Ketika anak melakukan tugas dengan baik secara mandiri, jangan ragu untuk memberikan pujian dan penghargaan. Feedback yang positif sangat penting dalam membentuk kepribadian anak dan validasi dari orang tua agar anak dapat termotivasi untuk semakin menyadari tanggung jawabnya sebagai anak dan meningkatkan percaya dirinya.

  1. SMM Pilihan Yang Tepat Sebagai Wadah Belajar Mandiri Anak!

Ketika memberikan kesempatan bagi anak untuk belajar secara mandiri, penting bagi kita untuk memperhatikan segala aspek agar kesempatan yang diberikan kepada anak agar dapat memberikan impact yang menyenangkan dan memberikan pengalaman baru dalam belajar. Metode belajar masa kini sekarang harus dapat mengikuti perkembangan zaman dan didesain agar pembelajaran dapat memberikan suatu experience yang menyenangkan serta memfasilitasi eksplorasi minat dan ketertarikan anak.

Sekolah Murid Merdeka (SMM) menjadi solusi paling tepat agar anak dapat mengeksplorasi diri dengan cara yang asik, menyenangkan, dan berkualitas. Di SMM, anak akan diberikan kesempatan untuk mengeksplor secara mandiri agar anak menemukan keinginan dan minat dalam mengetahui suatu bidang tertentu. SMM mempunyai kurikulum berbasis kompetensi masa depan yang terintegrasi digital. Dengan profil pelajar yang merdeka belajar, merdeka berkolaborasi, dan merdeka berkarya murid akan memiliki pengalaman belajar yang fleksibel dan mendorong diri anak agar dapat belajar secara mandiri.

SMM menjadi solusi pendidikan terbaik untuk murid melalui pengalaman belajar yang seru dan menarik. Desain pembelajaran yang menggunakan kombinasi bahan ajar digital seperti video pembelajaran dan games interaktif juga learning kit non digital yang siap digunakan anak secara langsung, serta proyek akhir yang inovatif menambah pemahaman dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran.

Tambahan informasi, pendaftaran tahun ajaran 2025/2026 SMM sudah dibuka loh, Ayah Bunda bisa langsung daftar secara online atau datang ke lokasi SMM terdekat dari rumah, atau coba dulu kelas gratisnya. Ayah Bunda juga bisa mendapatkan informasi selengkapnya dengan melihat jadwal pendaftaran atau promo menarik melalui akun instagram SMM.

Sampai jumpa di kelas SMM!

 

Categories
Terbaru

6 Tips Mudik Aman untuk Ayah Bunda yang Membawa Anak

Salah satu budaya orang Indonesia saat memasuki bulan Ramadan adalah mudik. Meski menjadi momen paling ditunggu oleh beberapa orang untuk mengunjungi sanak saudara di kampung halaman, tetapi tetap perlu jaga keamanan dan kenyamanan saat diperjalanan, ya. Apalagi jika Ayah Bunda pergi mudik bersama anak-anak.

Terkadang anak-anak bisa jadi lebih rewel atau sulit untuk diajak bekerja sama saat mudik. Belum lagi kemacetan dan jarak tempuh yang jauh menyebabkan aktivitas yang satu ini mungkin akan tidak nyaman untuk si Kecil.

Nah, oleh sebab itu kami akan bagikan tips mudik aman dan nyaman untuk Ayah Bunda yang bepergian dengan anak. Simak selengkapnya dalam artikel ini ya. 

1. Pastikan Anak dalam Kondisi Sehat Saat Mudik

Menjaga kesehatan saat mudik adalah hal yang penting. Apalagi jika Ayah Bunda mudik bersama anak-anak. Agar mudik aman dan nyaman, sebaiknya lakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu beberapa hari sebelum keberangkatan.

Ayah Bunda juga harus selalu memastikan untuk menjaga kesehatan sebelum maupun selama di perjalanan, seperti tidak telat untuk makan, tidur yang cukup, dan beristirahat di rest area jika dirasa sudah lelah.

2. Membawa Kebutuhan dan Obat-Obatan Setiap Anggota Keluarga

Perjalanan mudik biasanya membutuhkan waktu yang panjang di perjalanan. Oleh sebab itu, Ayah Bunda wajib membawa segala kebutuhan dan obat-obatan yang diperlukan. 

Jika anak atau anggota keluarga lain memiliki penyakit tertentu, pastikan untuk membawa obat yang biasa digunakan. Tambahkan juga keperluan lain yang dibutuhkan, seperti popok, baju ganti, cemilan, hingga perlengkapan kecil termasuk tisu basah, kantong plastik, hingga bantal atau selimut untuk yang bepergian dengan mobil.

3. Sering untuk Beristirahat

Terlalu lama berada di dalam mobil atau duduk di motor bisa sangat melelahkan untuk anak-anak. Sehingga mereka mungkin lebih mudah sakit saat di perjalanan. Oleh sebab itu, pastikan untuk sering beristirahat minimal setiap 2 jam sekali.

Biasanya, saat mudik akan disediakan pos titik peristirahatan di beberapa km jalan. Saat beristirahat, pastikan anak makan atau buang air kecil sebelum melanjutkan perjalanan.

4. Membawa Mainan Anak

Baik mudik dengan kendaraan pribadi atau angkutan umum, pastikan untuk selalu membawa mainan anak. Ini bisa membuat mereka tidak bosan selama di perjalanan dan membuatnya lebih nyaman.

Tidak perlu terlalu banyak, ayah dan ibu bisa membawa 2 sampai 3 mainan yang paling disukai anak. Namun, hindari membawa mainan yang berbahaya, seperti mainan yang menggunakan listrik atau tajam.

5. Pilih Transportasi Paling Nyaman

Tips mudik aman dan nyaman selama membawa anak-anak yang tidak kalah penting adalah memilih transportasi yang sesuai. Jika banyak barang bawaan dan anggota keluarga yang ikut, maka sebaiknya menggunakan transportasi mobil bus.

Jangan paksakan untuk naik motor ketika barang bawaan terlalu banyak. Ini bukan hanya mengganggu kenyamanan selama perjalanan, tetapi juga tidak aman. 

Apabila mudik dengan transportasi umum, pilih yang paling minim kepadatan. Jika memaksakan untuk pergi dengan transportasi yang tidak tepat, keselamatan anak dan keluarga bisa terganggu.

6. Pilih Waktu Keberangkatan yang Tepat

Bukan hanya memerhatikan jenis transportasi umum yang digunakan, tetapi juga waktu keberangkatan juga perlu dipilih dengan baik. Sebaiknya berangkat di jam tidur anak, sehingga saat di perjalanan mereka bisa tetap tertidur pulas. 

Pilih juga jam keberangkatan yang sekiranya jalur lalu lintas sedang tidak padat. Hal ini penting untuk sebisa mungkin menghindari kemacetan.

Itulah tips mudik aman dan nyaman untuk Ayah Bunda yang bepergian bersama anak-anak. Jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan selama mudik agar selamat sampai tujuan.-RDRP-

Categories
Parenting Terbaru

Kasus Bullying pada Anak di Sekolah Tinggi, Homeschooling Bisa Jadi Pilihan Terbaik

Perundungan atau bullying menjadi salah satu kasus yang banyak terjadi di lingkungan sekolah. Bukan hanya berupa penindasan fisik, tetapi bully juga bisa berbentuk verbal hingga psikologis. Hal ini tentu menjadi kekhawatiran untuk orangtua, khususnya yang menyekolahkan anak mereka di sekolah umum.

Kasus bullying umumnya memang lebih tinggi terjadi pada sekolah formal, di mana terdapat lebih banyak siswa dengan latar belakang dan kemampuan yang berbeda. Melihat adanya fenomena tersebut, banyak dari orangtua murid akhirnya turut mempertimbangkan private school atau homeschooling untuk metode belajar buah hati mereka.

Pasalnya, sistem pendidikan homeschooling dinilai lebih efektif dalam mencegah terjadinya perundungan di lingkungan sekolah. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai fakta kasus bullying di Indonesia dan peran homeschooling untuk mencegah tindakan tersebut.

Data Kasus Bullying di Indonesia

Menurut data yang dihimpun oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), kasus bullying menjadi isu yang cukup mengkhawatirkan di lingkungan sekolah. Data mencatat setidaknya ada 1,478 kasus bullying dilaporkan. Angka ini meningkat tajam jika dibanding tahun-tahun sebelumnya 266 kasus bullying yang dilaporkan pada tahun 2022, sebelumnya lagi yang hanya mencapai 53 kasus pada 2021 dan 119 kasus pada 2020.

Terbaru, data FSGI menunjukkan terdapat setidaknya 30 kasus perundungan sepanjang 2023. Di mana sebanyak 80% kasus ini terjadi di sekolah yang dinaungi oleh Kemendikbud Ristek dan 20% di sekolah yang dinaungi Kementerian Agama.

Berdasarkan persebaran wilayah, sekolah di daerah Jawa Timur menjadi wilayah paling banyak dilaporkan terkait kasus bully. Diikuti oleh Jawa Barat di posisi kedua, Jawa Tengah, dan DKI Jakarta di posisi ke-4. 

Jenis bully yang dialami oleh anak-anak di sekolah pun beragam. Terbanyak ditemukan kasus bullying fisik hingga 55,5% diikuti dengan bullying verbal 29,3% dan bullying psikologis mencapai 15,2%. Tingkat bully paling banyak terjadi pada jenjang pendidikan SD yang mencapai 26%, diikuti jenjang SMP 25% dan siswa SMA mencapai 18,75%.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS),  mayoritas siswa yang mengalami bully di sekolah didominasi oleh siswa laki-laki. Persentase kasus perundungan pada siswa laki-laki tertinggi terjadi pada murid di jenjang SMP, SD, dan terendah pada siswa SMA. Melihat kasus bully yang tinggi di Indonesia, peran guru dan pengawasan segenap masyarakat sekolah sangat dibutuhkan. 

Homeschooling Disebut Dapat Menjadi Solusi Kasus Bully di Sekolah Formal

Meski tidak sepenuhnya dipastikan bebas dari kasus bully di sekolah, namun homeschooling memang dapat menjadi salah satu solusi untuk para orangtua yang ingin anaknya mendapatkan pendidikan penuh tanpa perlu khawatir mengalami perundungan.

Ada beberapa alasan mengapa private school seperti homeschooling minim kasus perundungan, yakni di antaranya karena:

1. Lingkup kelas yang kecil

Jumlah murid homeschooling tidak sebanyak sekolah formal pada umumnya. Bahkan, ada beberapa siswa yang fokus dibimbing secara pribadi, tanpa harus bersekolah dengan teman-teman lainnya. Hal ini memberikan manfaat pengawasan yang lebih ketat pada setiap siswa.  

Pengawasan yang lebih ketat dapat mencegah terjadinya perundungan. Karena sebagian besar penindasan cenderung terjadi di tempat yang mempunyai kelompok atau mayoritas golongan tertentu dengan pengawasan yang rendah.

2. Teknologi lebih canggih

Umumnya, sekolah swasta biasanya dilengkapi dengan teknologi dan peralatan terkini, sehingga lingkungan sekolah dan fasilitas teknologi akan lebih diawasi dengan ketat. Hal ini dapat mencegah terjadinya perundungan, baik di lingkungan sekolah maupun melalui social media.

Penggunaan perangkat lunak penyaring pada komputer, misalnya, dapat menghentikan cyberbullying.

Beberapa sekolah mengatasi masalah ini dengan memasang kamera TV Sirkuit tertutup di seluruh sekolah dan properti sekitarnya.

3. Lebih fleksibel untuk dievaluasi

Seperti kita tahu bahwa homeschooling merupakan metode belajar yang mengedepankan kolaborasi aktif antar orangtua, guru, dan siswa. Orangtua bisa turut memilih tenaga pendidik hingga sistem pembelajaran yang akan diterapkan. 

Orangtua bisa memilih lingkungan yang tepat untuk anak mereka. baik filosofi, budaya, agama, dan kebutuhan akademisnya. Oleh karena itu, siswa lebih mungkin untuk menyesuaikan diri dengan populasi siswa lainnya yang memang memiliki latar belakang dan budaya yang sama.

Adanya kesamaan ini bisa mengurangi tindakan bully di sekolah. Misalnya, seorang anak berbakat mungkin dikucilkan oleh pelaku intimidasi di sekolah negeri, di mana dia adalah satu-satunya anak berbakat di kelas tersebut. 

Namun, di sekolah swasta yang program akademiknya berfokus pada anak-anak berbakat, ia lebih cenderung berbaur dengan teman-teman sekelasnya, sehingga kasus perundungan kemungkinan kecil terjadi.

Pilih Homeschooling di Sekolah Murid Merdeka (SMM)

Jika tertarik ingin mencoba metode belajar homeschooling, salah satu rekomendasi terbaiknya adalah di Sekolah Murid Merdeka (SMM). Ini merupakan sekolah blended learning pertama di Indonesia yang didukung oleh pembelajaran kontekstual, guru berkompeten, dan peningkatan kompetensi diri. 

Semua tenaga pengajar yang ada di SMM memiliki kualitas dan keahlian terbaik. Bukan hanya mengajarkan berbagai materi pelajaran, setiap tenaga pendidik juga turut aktif dalam melakukan pengawasan, baik pada kemampuan akademik maupun karakter siswa. 

Belum lagi, metode pengajaran terpersonalisasi yang ada di SMM membuat anak-anak belajar sesuai dengan kemampuan mereka dan fokus untuk mengembangkan keahlian individu. Sehingga, adanya kemungkinan pembullyan minim terjadi. 

SMM menerapkan perpaduan Kurikulum Merdeka dan Kurikulum Kompetensi Masa Depan agar anak mempunyai cara belajar sesuai minat dan bakatnya. Orangtua bisa mendaftarkan anak untuk ikut kelas daring rutin maupun kelas tatap muka. 

Untuk tahu lebih lanjut seputar metode belajar dan sistem pendidikan Sekolah Murid Merdeka (SMM), kamu bisa konsultasi langsung di website berikut ini Homeschooling Sekolah Murid Merdeka. -RDRP-